Dalam hidup, hutang memang sulit untuk dihindari. Anda mungkin harus membeli rumah, membeli mobil, membeli gadget, dan terkadang meminjam uang. Hutang sebenarnya dibagi menjadi dua bagian: hutang produktif dan utang konsumtif. Apa artinya keduanya?
Aprida CFP, Perencana keuangan independen di Tatadana Consulting. Idealnya rasio antara hutang dan aset yang harus dimiliki adalah kurang dari 50 persen. Hal itu juga masih perlu ditinjau lagi komposisinya apalah lebih banyak utang konsumtif atau hutang produktif.
Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan antara utang konsumtif dengan hutang produktif:
-
Utang konsumtif
Berbeda dengan hutang produktif, hutang konsumtif adalah pinjaman untuk membeli barang, nilainya terus menurun dan tidak ada pendapatan yang dihasilkan. Contohnya antara lain hutang untuk membeli baju dan topi untuk mengikuti gaya hidup Anda agar tidak tertinggal oleh orang lain. Juga, jika Anda membeli mobil dengan harga yang melebihi batas hanya untuk ketenaran, membeli mobil pribadi juga merupakan hutang. Pada hakekatnya utang konsumtif adalah pinjaman yang tidak diberikan untuk memenuhi kebutuhan pokok atau diberikan hanya karena alasan ketenaran. Jika Anda memiliki hutang konsumtif maka sangat di sarankan Anda untuk segera melunasinya.
-
Utang produktif
Hutang yang juga dikenal sebagai salah satu jenis hutang baik adalah hutang produktif, karena tujuan hutang produktif adalah menciptakan penghasilan dan meningkatkan total kekayaan. Tapi apakah mungkin? Ya mungkin, itu disimulasikan seperti pinjaman dan untuk modal usaha atau transaksi yang ternyata dilakukan untuk meningkatkan penghasilan Anda. Tentunya modal tersebut diputar kembali agar dapat memenuhi segala kebutuhan untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Contoh lain dari utang produktif adalah pembelian aset dalam pembangunan, seperti rumah. Nilai perumahan dan tanah terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, dan di masa depan akan mengalami peningkatan nilai real estat.
Menurut Applida, jika Anda memiliki utang produktif dengan rasio utang hanya di atas 50%, terutama jika Anda masih muda dan produktif, utang tersebut dapat mendorong Anda untuk bekerja lebih keras. Tujuannya agar hutang tersebut bisa segera dilunasi.
Pengertian dari utang konsumtif dan utang produktif bergantung pada tujuan utangnya, bukan sifat produknya. Utang atau cicilan produktif memang sangat dianjurkan, namun Anda juga perlu merencanakan dengan matang untuk memandu bisnis Anda dari konsekuensi utang Anda. Dan tanpa strategi bisnis yang matang untuk pengembangan bisnis, tidak masuk akal untuk mengambil hutang produktif. Tanggung jawab konsumen juga berlaku jika barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau sangat dibutuhkan. Namun, arus kas sudah dihitung bulanan. Jangan sampai hutang konsumen itu bangkrut, ya!
Sebelum Anda memutuskan untuk berhutang, anda perlu memikirkannya secara matang. Berikut adalah hal yang harus Anda cermati sebelum Anda memutuskan untuk berhutang;
1. Alasan kenapa Anda meminjam uang tersebut
Tentu saja, pertimbangan pertama adalah mengapa Anda perlu mendapatkan pinjaman. Ini harus dijawab dan ditimbang secara akurat agar pada akhirnya Anda tidak menyesali hutang Anda.hal ini menjadi sangat penti karena keputusan ekonomi ini yang dapat mempermudah atau memperburuk situasi ekonomi Anda.
2. Kemampuan bayar hutang
Selanjutnya, setelah Anda memutuskan dan memahami mengapa Anda mengambil pinjaman, Anda perlu memikirkan tentang jumlah uang yang akan Anda pinjam dan kemampuan Anda untuk membayar hutang. Jangan pernah meminjam pinjaman yang Anda tidak mampu untuk membayarnya kembali. Ketika Anda mengambil pinjaman, Anda tidak boleh meminjam 30 pendapatan bulanan.
3. Bunga pinjaman
Setelah itu, Anda juga harus memperhatikan besaran bunga yang ditawarkan sebelum memutuskan untuk melakukan pinjaman. Saat meminjam dana melalui bank atau lembaga pinjaman online lainnya, Anda perlu mempertimbangkan beban bunga saat meminjam. Terkadang, beban bunga pada pinjaman untuk membeli rumah lebih kecil daripada pinjaman pribadi. Hal ini dapat terjadi ketika Anda mengambil kredit karena Anda memiliki jaminan berupa rumah tersebut. Oleh karena itu, jika terjadi kredit macet, mau tidak mau Anda harus rela keluar rumah, yang tentunya menjadi masalah yang sangat serius. Sebagai solusi, agar hal ini tidak terjadi padapinjaman yang diajukan pribadi contohnya KTA. KTA biasanya tidak menyertakan persyaratan agunan dalam aplikasi pinjaman mereka. Pada dasarnya, ketika memutuskan untuk mengajukan pinjaman, Anda perlu memperhatikan semua kewajiban pembayaran dan manfaat kredit yang diterima.
4. Mempertimbangkan alternatif lain
Saat di era digital ini, ada banyak platform yang menawarkan solusi pinjaman. Jika Anda membutuhkan pinjaman proses yang sederhana dan cepat, sekarang sudah ada aplikasi pinjaman online yang memiliki suku bunga berbeda. Anda juga dapat mengajukan pinjaman modal kerja dari bank, kerabat, atau pihak terkait. Masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahannya. Ada baiknya untuk menyesuaikan lagi dengan kebutuhan Anda.
Demikianlah berbagai informasi tentang hutang konsumtif dan utang produktif, serta apa yang harus dipertimbangkan sebelum menyimpulkan hutang.